Jumat, 12 Agustus 2016

Kehidupan Desa yang Selalu Dirindukan

1 September 2016

Tempat Terbaik untuk Kembali adalah Kampung Halaman 


Yang Selalu dirindukan ketika kembali ke kampung halaman adalah kehidupan desa yang sederhana, udara yang sejuk, dan setiap mata memandang ada hamparan sawah terbentang hijau..


     Hai sahabat perantauan !!, Pernahkah kau merasakan penat dengan segala aktivitas ibukota yang penuh banyak persaingan, dan melenakan hati?? pernahkah kau terpikir untuk sejenak lari dan menenangkan diri untuk merefresh fikiran yang mulai kusut dan kembali untuk memperbarui motivasi?? aku yakin semua orang perantauan pernah merasakannya. Tak terkecuali aku..hehe. Nah, itu tandanya kita butuh waktu sejenak untuk merefresh otak, memperbarui semangat dan motivasi, dan tempat terbaik untuk melakukan itu adalah kampung halaman tercinta.
Ya, Kampung halaman adalah sebaik-baiknya tempat untuk kembali. Kembali untuk pulang, kembali untuk memperbarui semangat dan motivasi, serta kembali untuk mensetting ulang mimpi dan harapan baru.       
  

Kehidupan desa di kampung halaman yang sederhana, tak banyak tuntutan, serta pemandangan hijau yang masih alami mampu menenangkan hati. Terlebih, momentum kembali ke kampung halaman adalah momentum terbaik untuk bertemu dengan orangtua terkasih sebagai satu-satunya penyemangat yang tak pernah menyerah untuk selalu percaya dan mendukung segala tindakan anaknya dalam menggapai mimpi. 
Entah kenapa saat berada di rumah, aku merasakan kembali menjadi gadis desa yang lugu, gadis kecil ibu yang sederhana dan tak banyak tuntutan. Merasakan tentramnya pelukan ibu, masakan ibu dan obrolan santai dengan beliau. Selain itu, jarak rumah dengan tetangga yang begitu dekat, tanpa ada pagar besar yang membatasi membuat hubungan antar satu tetangga dengan tetangga yang lain menjadi begitu akrab seperti saudara sendiri. Maka tak jarang mereka akan menyemangati dan mendoakan satu sama lain dalam proses menggapai mimpi masing-masing, Apakah kalian merasakan hal yang sama demikian?!!semoga sama ya..hehe :)
     Selain itu, ketika pulang ke kampung halaman transportasi umum bis ekonomi adalah pilihan favorit. Meskipun sebenarnya mampu untuk naik travel, tapi aku lebih memilih kendaraan umum ekonomi untuk mengantarkanku pulang ke kampung halaman. Kenapa begitu??bukannya kalau naik bus ekonomi biasanya penuh sesak? panas, dan banyak copet berkeliaran, apa ndak takut??hehe kebanyakan orang pasti akan berfikiran seperti itu. Namun jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda maka kita akan menemukan hal yang berbeda pula.
Ketika aku naik transportasi umum ekonomi, membuatku semakin banyak bersyukur dan terus bersyukur. Karena disana aku menemukan beragam kehidupan berbeda yang mungkin jauh dari kenyamanan. Dan hal tersebut yang selalu menamparku dan mengingatkanku akan betapa tidak tau malunya dan tidak bersyukurnya kehidupanku selama ini. Sudah begitu banyak nikmat Tuhan yang diberikan kepadaku tapi terkadang masih suka mengelu. Aku patut malu pada mereka anak jalanan yang tak penah putus asa untuk mencari uang demi bertahan hidup, aku malu pada mereka yang masih kecil tapi sudah harus bekerja disaat teman-teman seumuran mereka masih bermain dan belajar. Dan hal tersebut mampu mengetuk hati ini untuk lebih banyak bersyukur dan berusaha maksimal dalam menggapai mimpi. terkadang aku bergumam sendiri dalam hati, "Ella, lebih banyk bersyukur lagi, Nikmat Tuhan mana yang Kau dustakan!! Masih mau mengeluh, Malu ella !!.."
So, sahabat-sahabat yang lain jika sudah merasa mulai penat dengan padatnya aktivitas harian dan butuh sejenak merefresh fikiran, bisa dicoba untuk sebentar pulang kembali ke kampung halaman, sejenak menyapa orang tua dirumah dan sejenak melepas lelah.

Kamis, 11 Agustus 2016

Sahabatmu adalah Cerminan Dirimu

11 Juni 2016 - 11 Agustus 2016

Thanks to be my Best Friend


Hari ini adalah dua bulan tepat setelah hari ulang tahunku, dan hari ini pula ku putuskan untuk menulis kembali, setelah sekian lama fakum di dunia perbloggeran.. hehe
Entah kenapa hari ini aku ingin menuliskan kisahku dengan semua sahabat-sahabatku,
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan: "bertemanlah dengan sebanyak mungkin orang, tapi bersahabatlah dengan orang tertentu saja.. karena sahabatmu adalah cerminan dirimu.."
Dalam sebuah persahabatan, tidak ada yang namanya sahabat baru ataupun sahabat lama, apalagi mantan sahabat. Meskipun terkadang, kita jarang bersua, bukan berarti persahabatan akan luntur dimakan usia. Persahabatn yang sesungguhnya adalah mereka yang akan selalu ada ketika senang, sedih dan saat membutuhkan seseorang untuk berpegang tangan..
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, begitupun dengan sahabat-sahabat kita. Tak jarang dalam sebuah persahabatan, kita sering menemukan pertengkaran, perbedaan pendapat atau bahkan sering tak tegur sapa saat kita merasa kecewa yang begitu dalam pada mereka, bener ndak??cung yang kayak gitu...ngaku!!heheh :) :P :D...TAPIiii... hal itu wajar dan manusiawi.
Namun, yang perlu diingat adalah jangan sampai hal tersebut membuat kita jadi gelap mata dan langsung memutuskan hubungan persahabatan yang sudah dibangun puluhan tahun. Ketika rasa lelah dan kecewa muncul, coba ingat kembali masa-masa indah ketika bersama sahabat kita, mari ingat kembali kebaikan-kebaikan yang telah mereka lakukan pada kita selama ini. Ingat selalu kebaikannya, jangan ingat keburukannya. Jika kita melakukan itu ketika kita marah pada sahabat kita, maka insyaAllah rasa marah kita akan hilang pada mereka. CoBa Deh praktikkan..coba yaakk...:D :D

Friendship isn't how you forget, but how you forgive...
not how you see, but how you feel...
not how you let go, but how you hold on...
life can be difficult at times, but fighting through the pain is so worth..
it's better to feel every kind of emotion than not feel at all...

Cinta adalah persahabatan, dimana kita bisa saling berpegang tangan dan saling menguatkan..
karena sejatinya, bahagia itu sederhana.. ketika kita bisa melihat sahabat dan orang sekitar kita bahagia...
Thanks to be my best friend... love you all...