Senin, 26 Januari 2015

Belajar Histologi Belajar Memahami Keagungan Ciptaan Allah


Edisi: 06 januari 2015
Belajar Histologi Belajar Memahami Keagungan Ciptaan Allah

Hari ini adalah hari praktikum histologi. Kali ini yang kami praktikumkan adalah tentang histologi Kelenjar yang membantu dalam proses pencernaan diantaranya yaitu:  
1.   Kelenjar Parotis
2.   Kelenjar Submandibularis/submaksilaris
3.   Kelenjar Sublingualis
4.   Pankreas
5.   Hati
6.   Saluran dan kandung empedu
KELENJAR LIUR YANG BERMUARA DI RONGGA MULUT BERDASAR TEMPAT BERMUARANYA:
1.  Cavum vestibulum oris :
1. Gdl. Parotis,
2. Gdl. Labialis,
3. Gdl. Buccalis.
2.  Dasar cavum oris :
1. Gdl. Submandibularis
2. Gdl. Sublingualis.
3.  Lidah :
1. Gdl. Lingualis anterior
2. Gdl. Lingualis posterior
4.  Palatina :
1. Gdl. Gloso palatinus.

Berikut ini adalah gambar-gambarnya:

Gambar diatas merupakan gambaran makros letak penghasil dari kelenjar saliva (air liur). Secara mikroskopis adalah sebagai berikut:




Sekitar 90% saliva (air liur) dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar air liur diatas. Ketiga kelenjar tersebut ditambah kelenjar minor lainnya diseluruh mukosa mulut menghasilkan 0,75 hingga 1,5 liter liur perharinya.
Aplikasi medis: penurunan fungsi kelenjar liur utama karena akibat penyakit ataupun radioterapi dapat menimbulkan karies, atrofi mukosa mulut dan gangguan wicara.
Dari sini saya ajak teman-teman lebih banyak bersyukur dan memuji keagungan Allah. Kenapa? Karena Allah telah begitu sempurna menciptakan makhluknya dengan begitu detail tanpa cacat, bisa dilihat gambar kelenjar air liur diatas, yang secara fungsinya sama yaitu untuk menghasilkan air liur, namun kalau di lihat lebih detail pada gambar diatas, dari ketiga kelenjar air liur tersebut memiliki struktur mikroskopis yang berbeda beda dengan sifat sekret yang berbeda pula. Subhanallah... Maka Nikmat Tuhan Kmu yang Manakah yang kamu dustakan?.. (Ar-Rahman : 13)
ORGAN-ORGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SALURAN CERNA
PANKREAS
1.   Kelenjar eksokrin 
     Tubuloalveoler kompleks 5-6 sel piramid inti bulat, basal ,lumen sempit.
     sitoplasma basal basofil (mitokondria), apikal asidofil (granula zimogen)
     Sel sentroasinus ; sel sistem saluran dalam kelenjar
Sistem tubuler  : sentroasiner,  d. interkalatus, d. intralobuler , d. interlobuler (skuamus—kolumner)
     Enzim : tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, amilase.
2. Kelenjar Endokrin (P. Langerhans)
     Bangunan tidak teratur sel pucat, banyak p.darah
     sel poligonal tak teratur inti sentral (alfa, beta, delta).
Hormon : sel Beta (insulin), sel Alfa (glukagon, ACTH), sel Delta (somatostatin)
Aplikasi medis:
·        Pada pankreatitis nekrotikans akut, proenzim menjadi aktif dan mencerna jaringan pankreas, dan menimbulkan komplikasi yang sangat serius. Kemungkinan penyebab mencakup infeksi, batu empedu, alkoholisme, obat-obatan dan trauma.
·        Pada keadaan malnutrisi berat seperti kwasiokhor, sel-sel asinus pankreas dan sel-sel penghasil protein aktif lain mengalami atrofi dan kehilangan banyak retikulum endoplasma kasarnya yang mengganggu produksi enzim pencernaan.
HEPAR (HATI)
      Kelenjar terbesar  dalam ruang abdomen
      Vakularisasi : a hepatika dan v. porta
      Porta Hepatis : keluar/masuk a. hepatka, v. porta, dan saluran empedu.
      Diliputi selaput j. pengikat fibrous( Glison) membagi parenkim menjadi lobus dan lobulus hati
      Fungsi : Sintisis protein, skresi empedu, penyimpanan zat metabolit, detoksifikasi dan fungsi metabolik.
      Stroma : j. pengikat retikuler
      Parenkim : sel-sel hati (heptaosit) tersusun lempeng-lempeng radier saling berhubungan dengan pusat v. sentralis.
      Sinusoid ; pelebaran p.d. terdapat diantara lempeng hepatosit
      Lobulus Klasik :
Bangunan prisma poligonal/ heksagonal   , v sentralis sebagai pusat dan segitiga portal (kanal portal) sebagai titik-titik sudutnya.
      Lobulus Fungsional
Bangunan prisma segitiga dengan pusat kanal portal dan vena-vena sentralis sebagai titik-titik sudutnya




Aplikasi Medis:
·        Pada penyakit hati kronis, sel-sel ito berproliferasi dan memperoleh ciri miofibroblas, dengan atau tanpa droplet lipid. Pada keadaan ini, sel-sel tersebut ditemukan dekat dengan hepatosit yang rusak dan berperan utama pada terjadinya fibrosis, termasuk fibrosis sekunder akibat penyakit hati imbas-alkohol
·        Salah satu proses utama yang terjadi didalam RE halus adalah konjugasi bilirubin hidrofob (tak larut air) toksis oleh glukoronitransferase untuk membentuk suatu glukuronida bilirubin larut air yang nontoksik. Konjugat ini  diekskresi oleh hepatosit kedalam empedu. Bila bilirubin atau glukoronida bilirubin tidak diekskresikan, berbagai penyakit yang ditantai dengan ikterus dapat bermunculan. Salah satu penyebab yang sering menimbulkan ikterus neonatorum adalah kurang berkembangnya RE halus didalam hepatosit (hiperbilirubinemia neonatus). Pengobatan terkini untuk keadaan ini adalah dengan pemaparan sinar biru dari tabung fluorosensi biasa, yang mengubah bilirubin tidak terkonjugasi menjadi suatu fotoisomer larut air yang dapat diekskresika oleh ginjal.
·        Tumor hati yang paling ganas berasal dari hepatosit atau kolangiosit duktus hepatik. Patogenesis karsinoma hati berkaitan dengan berbagai kelainan yang didapat seperti hepatitis viral kronis (B atau C) dan sirosis. Pada kelenjar eksokrin pankreas, kebanyakan tumor berasal dari sel epitel duktus; angka mortalitas tumor pankreas cukup tinggi.
·        Bila terjadi kerusakan hepatosit secara berulang atau kontinue dalam waktu lama, pembelahan sel hati akan diikuti oleh peningkatan jumlah jaringan ikat. Sebagai ganti jaringan hati yang normal, nodul dengan berbagai ukuran akan terbentuk yang terdiri atas massa irreguler sentral hepatosit yang dikelilingi banyak jaringan ikat. Kelainan ini yang disebut sirosis, adalah suatu proses progresif dan irreversible yang berakibat gagal hati dan biasanya fatal. Jenis fibrosis tersebut bersifat difus yang mengenai seluruh hati. Sirosis merupakan akibat cedera berkepanjangan pada hepatosit yang disebabkan beberapa zat sepeti etanol, obat atau senyawa kimia lain, hepatitis oleh virus (terutama tipe B,C, atau D), parasit pada peyakit hati autoimun. Kerusakan hati akibat alkohol adalah penyebab kebanyakan kasus sirosis karena etanol terutama dimetabolisme dalam hati. Etanol juga mengubah regenerasi hati melalui mekanisme yang tidak diketahui, yang memudahkan timbulnya sirosis.
EMPEDU
         suatu rongga berakhir buntu.
     td: fundus, corpus & collum.
         dinding td: tunika mukosa, tunika muskularis & tunika serosa/ tunika adventitia.
         fungsi : sbg tempat penimbunan cairan empedu yg dihasilkan hepar, kmd memekatkannya dng mereabsorbsi air & garam mineralnya.


TUNIKA MUKOSA
         bentuk lipatan-lipatan/ rugae spt sarang tawon.
         sinus rokitansky aschoff: kantung/ lekukan sbg perubh patologis pd dinding, mungkin krn over distention pd dinding yg lemah & lama.
TUNIKA MUSKULARIS
         lap. otot polosnya paling tebal. diantaranya terdapat jp. elastis
TUNIKA SEROSA:
         merupakan jp. longgar.
Setelah membaca struktur-struktur mikroskopis organ-organ yang berhubungan dengan saluran cerna diatas, semoga bisa membuat kita semakin banyak bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah dan semakin mempertebal rasa keimanan kita kepada Allah..aminn 


Sumber:
Mescher, Antony. 2011. Histologi Dasar Junqueira. Jakarta : EGC




                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar