Minggu, 11 Januari 2015

Perayaan Tahun Baru Vs Muhasabah


Edisi Tahun Baru: 01 Januari 2015
Perayaan Tahun Baru Vs Muhasabah



 
Tak terpikir bagiku untuk merayakan tahun baru
Karena tiap pagi aku selalu merayakan hari baru
Merayakan dengan bertekad, "Hari ini harus lebih baik"
Merayakan dengan membayangkan andai ini hari terakhirku
Dengan itu aku hati-hati menggunakan waktuku
Harus produktif, prestatif, kontributif.
-Ahmad Rifa’i Rifan-

Malam Tahun Baru selalu identik dengan kembang api, hura-hura, dan bersenang-senang. Sangat sedikit golongan yang mengisi pergantian tahun dengan berkumpul bersama keluarga dirumah, menyusun proposal hidup atau sekedar bermuhasabah merenungkan segala yang telah terjadi selama satu tahun yang telah berlalu.
Banyak kawula muda yang larut dalam euforia perayaan tahun baru hingga lupa essensi pergantian tahun baru itu sendiri. Mereka keluar malam dan pulang saat dini hari, entah selama itu apa saja hal yang telah dilakukan dan benarkah tahun baru berharap resolusi baru! Sedangkan sholat subuh di tahun yang baru saja mungkin terlewat karena larut dalam euforia perayaan malam tahun baru, pulang dini hari dan bangun siang hari!!
Jika demikian, lantas benarkah perayaan tahun baru lebih banyak membawa manfaat daripada mudhorotnya!!?
Mari sedikit mengkaji fenomena perayaan tahun baru yang menjadi tradisi setiap tahunnya di seluruh dunia, dimana di setiap malam pergantian tahun tgl 31 desember tepat pukul 00.00 di beberapa titik disudut kota berkumpul segerombolan massa untuk menghabiskan malam menuju tahun baru tanggal 1 januari. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 00.00 akan terdengar dentuman kembang api di atas langit yang di bunyikan sebagai tanda tahun baru 2015 telah datang.
Jika kita perhatikan, berapa banyak dana yang telah dikeluarkan pemerintahan daerah atau negara sekedar untuk membeli kembang api untuk memfasilitasi perayaan tahun baru tahunan, belum juga dana yang dikeluarkan untuk membayar pengisi acara seperti band, mc, ataupun penyanyi. selain itu, yang membuat miris ketika  keesokan harinya akan terlihat banyak gunungan-gunungan sampah yang berserakan di lokasi perayaan. Menurut Kepala Balai Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta Irfan Susilo, pesta pergantian tahun semalam diperkirakan meninggalkan 10-15 ton sampah berasal dari sisa makanan dan bekas kembang api.1
Selain itu jika kita telisik lebih mendalam, event tahun baru biasanya dijadikan kesempatan untuk kawula muda yang kurang bertanggung jawab untuk pergi bersama pasangan belum halalnya, minum-minuman keras atau bahkan memanfaatkan kesempatan ditempat ramai untuk mencopet, tawuran dsb. Hingga banyak sekali kemudharatan terjadi dimalam itu, hingga tak jarang banyak wanita yang melepas keperawanannya karena terbujuk oleh syahwat dan hanyut dalam rayua syetan hingga melakukan hal-hal yang di haramkan oleh Allah. Survey menunjukkan menurut sala satu media online memberitakan bahwa menjelang malam pergantian tahun baru tahun 2013, permintaan kondom di kawasan puncak, Bogor semakin meningkat.2 Naudhubillah....
Pernahkah kita membayangka jika disaat yang sama ketika kita meniup terompet sebagai pertanda tahun baru, disaat yang sama pula malaikat isrofil turut meniup terompetnya sebagai pertanda kiamat telah datang!! sudah siapkah kita disaat itu dipanggil untuk menghadap Allah SWT? sudah cukupkah amal kita menebus dosa yang telah kita lakukan selama ini?
Tahun baru harusnya digunakan sebagai momentum untuk bermuhasabah dan banyak bersyukur atas segala ni’mat yang telah diberikan Tuhan selama ini baik itu nikmat sehat, keluarga, rizki, dsb. Tahun baru hendaknya digunakan sebagai titik awal untuk menyusun harapan dan resolusi di tahun depannya, dengan harapan di tahun depan segala sesuatunya bisa lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Segala sesuatu pasti ada efek positif dan negatifnya, begitupun perayaan tahun baru ini. perayaan tahun baru bisa bermakna positif jika dijadikan sebagai ajang untuk berkumpul dengan keluarga, menghabiskan waktu bersama untuk sekedar rileks dan refresh dari segala rutinitas harian. Selain itu malam pergantian tahun bisa digunakan untuk sekedar bermuhasabah, sekedar memikirkan segala kegiatan yang telah berlalu di tahun yang lalu, menggunakan kesempatan tahun baru ini untuk menyusun harapan baru, semangat baru dan memperbaiki segala kesalahan yang telah terjadi dimasalalu supaya tidak terulang di tahun mendatang.
Malam pergantian tahun baru 2015 menjadi pergantian tahun yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena di tahun ini begitu banyak peristiwa terjadi. Terlebih baru-baru ini kabar duka telah melanda indonesia dengan jatuhnya pesawat air asia yang masih banyak korban belum ditemukan, belum lagi kepedihan warga korban longsor dibanjarnegara yang kehilangan keluarga dan barang berharga lainnya. Maka jika kita memikirkan ini lantas pantaskah kita dimalam pergantian tahun ini bersenang-senang dan larut dalam euforia perayaan malam tahun baru sedangakan disaat yang sama di tempat yang berbeda mereka di lokasi bencana harus menahan kepedihan..?! wallahua’lam
Secarik tulisan ini mungkin tidak berarti apa-apa jika kita membacanya dalam keadaan hati dan fikiran yang tertutup. Tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui ataupun menceramahi. Marilah kita gunakan tulisan ini sebagai perenungan dan pembelajaran untuk saya pribadi khususnya dan untuk kita semua. Semoga setelah membaca tulisan ini menambah rasa ketaqwaan kita, rasa bersyukur kita dan yang terpenting adalah sebagai suntikan semangat untuk mengisi hari-hari kedepan tahun 2015 ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk menjadi seorang yang luar biasa kita harus melakukan hal-hal yang luar biasa…dimulai dari 3M sebuah ungkapan populer dari Aa Gym: Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari hal kecil. Atau ingin menjadi orang biasa? Mudah. Bermalas-malaslah, biarkan waktu berlalu begitu saja.. tanpa mimpi tanpa aksi..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.“
 “Barangsiapa pada hari ini (amalnya) lebih baik dari hari kemarin, maka berarti ia beruntung. Barangsiapa pada hari ini keadaannya sama dengan hari kemarin, maka berarti ia merugi. Dan barangsiapa pada hari ini keadaannya lebih buruk dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia termasuk orang yang terkutuk atau tersesat.” (HR Al-Hakim)”
WAKTU spt sungai, kita tidak bisa menyentuh air yg sama utk kedua kalinya, karena air yg telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI. Kini kita berada di tahun baru 2015 kita akan jalani dgn tetap menjaga ke ikhlasan, ketulusan, kejujuran dan berdamai dgn semua orang.

---selamat Tahun Baru 2015--
Wish all the best and God Bless You



Sumber Kutipan:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar