Edisi Tahun Baru: 01 Januari 2015
Perayaan Tahun Baru Vs Muhasabah
Tak terpikir bagiku untuk merayakan tahun baru
Karena tiap pagi aku selalu merayakan hari baru
Merayakan dengan bertekad, "Hari ini harus lebih baik"
Merayakan dengan membayangkan andai ini hari terakhirku
Dengan itu aku hati-hati menggunakan waktuku
Harus produktif, prestatif, kontributif.
Karena tiap pagi aku selalu merayakan hari baru
Merayakan dengan bertekad, "Hari ini harus lebih baik"
Merayakan dengan membayangkan andai ini hari terakhirku
Dengan itu aku hati-hati menggunakan waktuku
Harus produktif, prestatif, kontributif.
-Ahmad
Rifa’i Rifan-
Malam Tahun Baru selalu identik dengan kembang api,
hura-hura, dan bersenang-senang. Sangat sedikit golongan yang mengisi pergantian
tahun dengan berkumpul bersama keluarga dirumah, menyusun proposal hidup atau
sekedar bermuhasabah merenungkan segala yang telah terjadi selama satu tahun
yang telah berlalu.
Banyak kawula muda yang larut dalam euforia perayaan tahun baru hingga
lupa essensi pergantian tahun baru itu sendiri. Mereka keluar malam dan pulang
saat dini hari, entah selama itu apa saja hal yang telah dilakukan dan benarkah
tahun baru berharap resolusi baru! Sedangkan sholat subuh di tahun yang baru
saja mungkin terlewat karena larut dalam euforia perayaan malam tahun baru,
pulang dini hari dan bangun siang hari!!
Jika demikian, lantas benarkah perayaan tahun baru lebih banyak membawa manfaat
daripada mudhorotnya!!?
Mari sedikit mengkaji fenomena perayaan tahun baru
yang menjadi tradisi setiap tahunnya di seluruh dunia, dimana di setiap malam
pergantian tahun tgl 31 desember tepat pukul 00.00 di beberapa titik disudut
kota berkumpul segerombolan massa untuk menghabiskan malam menuju tahun baru
tanggal 1 januari. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 00.00 akan terdengar dentuman
kembang api di atas langit yang di bunyikan sebagai tanda tahun baru 2015 telah
datang.
Jika kita perhatikan, berapa banyak dana yang telah
dikeluarkan pemerintahan daerah atau negara sekedar untuk membeli kembang api
untuk memfasilitasi perayaan tahun baru tahunan, belum juga dana yang
dikeluarkan untuk membayar pengisi acara seperti band, mc, ataupun penyanyi.
selain itu, yang membuat miris ketika
keesokan harinya akan terlihat banyak gunungan-gunungan sampah yang
berserakan di lokasi perayaan.
Menurut Kepala Balai Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta Irfan Susilo, pesta
pergantian tahun semalam diperkirakan meninggalkan 10-15 ton sampah berasal
dari sisa makanan dan bekas kembang api.1
Selain itu jika kita telisik lebih mendalam, event
tahun baru biasanya dijadikan kesempatan untuk kawula muda yang kurang
bertanggung jawab untuk pergi bersama pasangan belum halalnya, minum-minuman
keras atau bahkan memanfaatkan kesempatan ditempat ramai untuk mencopet,
tawuran dsb. Hingga banyak sekali kemudharatan terjadi dimalam itu, hingga tak
jarang banyak wanita yang melepas keperawanannya karena terbujuk oleh syahwat
dan hanyut dalam rayua syetan hingga melakukan hal-hal yang di haramkan oleh
Allah. Survey menunjukkan menurut sala satu media online
memberitakan bahwa menjelang malam pergantian tahun baru tahun 2013, permintaan
kondom di kawasan puncak, Bogor semakin meningkat.2
Naudhubillah....
Pernahkah kita membayangka jika disaat yang sama
ketika kita meniup terompet sebagai pertanda tahun baru, disaat yang sama pula
malaikat isrofil turut meniup terompetnya sebagai pertanda kiamat telah
datang!! sudah siapkah kita disaat itu dipanggil untuk menghadap Allah SWT?
sudah cukupkah amal kita menebus dosa yang telah kita lakukan selama ini?
Tahun baru harusnya digunakan sebagai momentum untuk bermuhasabah dan
banyak bersyukur atas segala ni’mat yang telah diberikan Tuhan selama ini baik
itu nikmat sehat, keluarga, rizki, dsb. Tahun baru hendaknya digunakan sebagai
titik awal untuk menyusun harapan dan resolusi di tahun depannya, dengan
harapan di tahun depan segala sesuatunya bisa lebih baik daripada tahun
sebelumnya.
Segala sesuatu pasti ada efek positif dan
negatifnya, begitupun perayaan tahun baru ini. perayaan tahun baru bisa
bermakna positif jika dijadikan sebagai ajang untuk berkumpul dengan keluarga,
menghabiskan waktu bersama untuk sekedar rileks dan refresh dari segala
rutinitas harian. Selain itu malam pergantian tahun bisa digunakan untuk
sekedar bermuhasabah, sekedar memikirkan segala kegiatan yang telah berlalu di
tahun yang lalu, menggunakan kesempatan tahun baru ini untuk menyusun harapan
baru, semangat baru dan memperbaiki segala kesalahan yang telah terjadi
dimasalalu supaya tidak terulang di tahun mendatang.
Malam pergantian tahun baru 2015 menjadi pergantian
tahun yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena di tahun ini begitu
banyak peristiwa terjadi. Terlebih baru-baru ini kabar duka telah melanda
indonesia dengan jatuhnya pesawat air asia yang masih banyak korban belum
ditemukan, belum lagi kepedihan warga korban longsor dibanjarnegara yang
kehilangan keluarga dan barang berharga lainnya. Maka jika kita memikirkan ini
lantas pantaskah kita dimalam pergantian tahun ini bersenang-senang dan larut
dalam euforia perayaan malam tahun baru sedangakan disaat yang sama di tempat
yang berbeda mereka di lokasi bencana harus menahan kepedihan..?! wallahua’lam
Secarik tulisan ini mungkin tidak berarti apa-apa jika kita membacanya
dalam keadaan hati dan fikiran yang tertutup. Tulisan ini bukan bermaksud untuk
menggurui ataupun menceramahi. Marilah kita gunakan tulisan ini sebagai
perenungan dan pembelajaran untuk saya pribadi khususnya dan untuk kita semua.
Semoga setelah membaca tulisan ini menambah rasa ketaqwaan kita, rasa bersyukur
kita dan yang terpenting adalah sebagai suntikan semangat untuk mengisi
hari-hari kedepan tahun 2015 ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya.
Untuk menjadi
seorang yang luar biasa kita harus melakukan hal-hal yang luar biasa…dimulai
dari 3M sebuah ungkapan populer dari Aa Gym: Mulai dari diri sendiri, mulai
dari sekarang dan mulai dari hal kecil. Atau ingin menjadi orang biasa? Mudah.
Bermalas-malaslah, biarkan waktu berlalu begitu saja.. tanpa mimpi tanpa aksi..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidaklah
mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di
dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan
beristirahat, lalu meninggalkannya.“
“Barangsiapa pada hari ini (amalnya) lebih
baik dari hari kemarin, maka berarti ia beruntung. Barangsiapa pada hari ini
keadaannya sama dengan hari kemarin, maka berarti ia merugi. Dan barangsiapa
pada hari ini keadaannya lebih buruk dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia
termasuk orang yang terkutuk atau tersesat.” (HR Al-Hakim)”
WAKTU spt
sungai, kita tidak bisa menyentuh air yg sama utk kedua kalinya, karena air yg
telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah KEMBALI. Kini kita
berada di tahun baru 2015 kita akan jalani dgn tetap menjaga ke ikhlasan,
ketulusan, kejujuran dan berdamai dgn semua orang.
---selamat
Tahun Baru 2015--
Wish all
the best and God Bless You
Sumber Kutipan:
1. http://politik.kompasiana.com/2013/01/01/penjualan-kondom-meningkat-jelang-tahun-baru-515625.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar